Trauma Psikologis Pasca Retensio Placenta Dengan Keinginan Untuk Hamil Lagi Di Rumah Sakit Pratama Sebuku

Latar Belakang: Pengalaman melahirkan yang negatif bahkan dapat menyebabkan trauma psikologis yang parah pada wanita. trauma pasca salin dapat mempengaruhi hubungan ibu dan anak, terhadap suami bahkan cara merawat anak. Berdasarkan data pada tahun 2023 sejak bulan Januari hingga Juli di Rumah Sakit Pratama Sebuku didapatkan data ibu bersalin sebanyak 36 ibu, dan terdapat 5 ibu mengalami kasus retensio plasenta dengan trauma psikologis.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk Mengeksplorasi trauma psikologis pasca retensio plasenta dengan keinginan untuk hamil lagi di Rumah Sakit Pratama Sebuku.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan strategi pendekatan Case Study Research. Dengan teknik accidental sampling didapatkan sampel sebanyak 5 informan. menggunakan metode wawancara dengan lima subjek ibu post partum dengan riwayat retensio placenta. Subjek-subjek ini dimintai tanggapan terkait trauma psikologis pasca retensio placenta dengan keinginan untuk hamil lagi.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua subjek dalam penelitian Anda memiliki trauma psikologis pada saat kejadian retensio placenta yang dialaminya sehingga timbul rasa cemas dan takut bila mengingat kejadian tersebut dan timbul reaksi fisik lainnya. Di samping itu semua subjek tidak memiliki rencana hamil lagi walaupun ada subjek yang sudah siap secara fisik dan psikologis untuk menghadapi kehamilan.
Kesimpulan: Trauma psikologis saat melahirkan adalah konsep yang lebih kompleks dan komprehensif daripada yang diperkirakan sebelumnya, dan harus dianggap sebagai masalah kesehatan mental pascapersalinan tersendiri.
hal ini sangat penting untuk pencegahan dan penanganan lebih lanjut dari permasalahan tersebut .

Kata kunci : Trauma psikologis, Retensio plasenta, Hamil.