Peran Readiness Of Change Terhadap Behavioural Intention Rekam Medis Elektronik Ditinjau Dari Performance Expectancy Dan Effort Expectancy Di Puskesmas Kabupaten Kediri

Perkembangan teknologi telah memicu transformasi dalam penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik (RME) di Indonesia, sejalan dengan peraturan yang mengharuskan implementasi RME di semua fasilitas pelayanan kesehatan pada akhir 2023. Meski telah terbukti meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan medis, implementasi RME menghadapi tantangan seperti kesiapan infrastruktur dan faktor kultural. Kajian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi RME, termasuk ekspektasi kinerja dan penggunaan RME di fasilitas kesehatan di Indonesia. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : Performance Expectancy (X1), Effort Expectancy (X2), Readiness of Change (Z) dan Behavioural Intention (Y). Desain penelitian ini adalah kuantitatif tipe analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah karyawan 37 Puskesmas di Kabupaten Kediri yang menggunakan RME. Teknik pengambilan sampel probability sampling dengan pendekatan random sampling diperoleh sampel sebanyak 336 karyawan di 33 Puskesmas dan SmartPLS 2.9.8 digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung Performance Expectancy, Effort Expectancy dan Readiness of Change terhadap Behavioural Intention dengan P = 0,000. Serta Readiness of Change Memediasi Performance Expectancy dan Effort Expectancy terhadap Behavioural Intention berpengaruh signifikan dengan nilai P = 0,001. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang peran kritis kesiapan perubahan sebagai mediator antara faktor-faktor penerimaan teknologi dan niat perilaku. Dari perspektif praktis, hasil penelitian ini penting bagi praktisi dan pengambil keputusan di bidang kesehatan untuk merancang strategi perubahan yang efektif, khususnya dalam meningkatkan adopsi RME di Puskesmas.