ANALISIS METODE KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR TERHADAP KUALITAS TIMBANG TERIMA PERAWAT DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI

ANALISIS METODE KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR TERHADAP
KUALITAS TIMBANG TERIMA PERAWAT DI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA KEDIRI

Lailatul Awalia Mutik, Mohamad As’ad Efendy
Universitas STRADA Indonesia

Metode komunikasi SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation) digunakan dalam proses timbang terima (handover) oleh perawat kepada pasien. Metode ini efektif dalam meningkatkan pelaksanaan serah terima antar shift, melibatkan semua anggota tim kesehatan untuk memberikan masukan terkait situasi pasien. Dengan menggunakan SBAR, anggota tim kesehatan memiliki kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi informasi yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode komunikasi efektif SBAR berpengaruh terhadap kualitas timbang terima perawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Survey Analitik dengan pendekatan cross sectional. Dengan tehnik Proportional Random Sampling didapatkan sampel sebanyak 50 responden, variabel independen metode komunikasi efektif SBAR menggunakan kuesioner dan variabel dependen kualitas timbang terima dengan kuesioner. Digunakan uji statistik Spearman-Rank untuk mengetahui hubungan kedua variabel.
Hasil Penelitian diketahui bahwa penerapan Metode Komunikasi SBAR dalam Timbang Terima di RS Bhayangkara dalam kategori Cukup sebanyak 27 responden (54,0 %). diketahui bahwa Kualitas Timbang Terima di RS Bhayangkara Kediri dalam kategori Baik sebanyak 26 responden (52,0 %)
Hasil analisis korelasi Spearman menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara metode komunikasi SBAR dan kualitas timbang terima, dengan koefisien korelasi sebesar 0.338. Nilai signifikansi (Sig. 2-tailed) sebesar 0.017 menunjukkan bahwa korelasi ini signifikan pada tingkat 0.05, yang berarti ada hubungan yang cukup kuat antara kedua variabel ini dalam konteks penelitian ini.
Hasil analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan signifikan antara penerapan SBAR dan peningkatan kualitas timbang terima. Perawat yang secara konsisten menggunakan SBAR melaporkan penurunan insiden miskomunikasi, yang sering menjadi penyebab utama kesalahan medis di rumah sakit. Ini menggarisbawahi peran SBAR tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai mekanisme pengendalian kualitas untuk mengurangi risiko kesalahan akibat komunikasi yang tidak efektif.

Kata Kunci : Metode Komunikasi SBAR, Timbang Terima, Kualitas