Model Kualitas Hidup Orang Dengan HIV AIDS Berbasis Kelompok Dukungan Sebaya di Kabupaten Jombang

Human Immunodeficiency Virus golongan virus RNA memiliki sifat retrovirus memiliki enzim reverse transcriptase menggunakan sel tubuhnya untuk memproduksi kembali dirinya. Kurangnya akses informasi dan pendidikan seksual yang komprehensif berdampak pada rendahnya pengetahuan masyarakat tentang HIV. Pendidikan seksual diperlukan, sehingga masyarakat akan memahami pentingnya menjaga pergaulan, perilaku seks aman, Berbagai upaya global dan nasional dilakukan untuk mengurangi kejadian HIV/ Kelompok populasi kunci menyumbang lebih dari 95% infeksi HIV baru adalah LSL, (IDU), orang di penjara, pekerja seks, dan waria, populasi umum serta ibu hamil. Data Kemenkes tahun 2022 angka HIV 515.455 kasus 88%. kasus sudah terkonfirmasi ke penderitanya, 40% on ARV. Profil Kesehatan dinas Kesehatan tahun 2022 kejadian HIV di kabupaten Jombang 1981 kasus 75% terkonfirmasi serta 39,6% ODHA on ARV, belum mencapai target Fast Tract 90-90-90 Kualitas hidup menjadi masalah bagi ODHA. ARV berkontribusi lebih tinggi juga kepatuhan minumnya dari Faktor lain yaitu: dukungan sosial, kesejahteraan spiritual, serta stigma dan diskriminasi, peran kelompok dukungan sebaya memberi dukungan berbagi pengalaman hidup dan pendampingan. Metode menggunakan mixed method, desain sequential explanatory, sampel tahap 1:250 responden. Tahap 2 dengan 8 informan dan 5 Triangulasi. Hasil: Sosio demografi tidak berpengaruh pada perilaku maupun kualitas hidup ODHA. Persepsi meningkatkan kualitas hidup sebesar 21,0%. Kelompok Dukungan Sebaya meningkatkan 21,3% terhadap perilaku ,tetapi tidak berpengaruh pada kualitas hidup ODHA.Dukungan Keluarga meningkatkan perilaku 24,9%.serta meningkatkan 12,4%. terhadap kualitas hidup .Perilaku ODHA meningkatkan 30,8% kualitas hidup. hasil tahap 2 terbukti menjawab hasil tahap 1