Cost Effectivenesse Analysis Pemakaian Obat Golongan Ppi Dan H2 Blocker (Studi Pada Pasien Gangguan Saluran Pencernaan Di Rawat Inap Rumah Sakit Islam Orpeha Tulungagung Tahun 2023)

Gangguan saluran pencernaan, seperti gastritis, refluks gastroesofagus, dan ulkus peptikum, menjadi salah satu masalah kesehatan yang signifikan di masyarakat. Pengobatan yang umum digunakan adalah obat golongan Proton Pump Inhibitors (PPI) dan H2 Blockers. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas biaya dari penggunaan PPI dibandingkan H2 Blockers pada pasien yang dirawat inap dengan gangguan saluran pencernaan di Rumah Sakit Islam Orpeha Tulungagung pada tahun 2023. Analisis biaya efektivitas dilakukan dengan menghitung rasio biaya terhadap outcome yang diperoleh, serta menggunakan metode analisis cost-utility untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif mengenai nilai tambah dari setiap pilihan terapi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Uji statistik t menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dalam analisis cost-effectiveness penggunaan obat PPI (Proton Pump Inhibitor) dan H2 (H2-receptor antagonist) untuk pasien gangguan saluran pencernaan di rawat inap. Tidak Ada Perbedaan Signifikan hasil uji t menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam efektivitas biaya antara penggunaan obat PPI dan H2 dalam konteks pasien rawat inap di RS Islam Orpeha. Efektivitas Biaya dalam konteks analisis cost-effectiveness, jika tidak ditemukan perbedaan yang signifikan, ini mengindikasikan bahwa baik PPI maupun H2 mungkin sama-sama efisien dari sisi biaya untuk pengobatan gangguan saluran pencernaan. Pilihan antara keduanya bisa lebih didasarkan pada pertimbangan klinis atau preferensi pasien seperti pada data sebelumnya yang banyak menggunakan H2. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan di Rumah Sakit Islam Orpeha Tulungagung pada periode bulan Januari – Juni 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 211 terapi obat yang menggunakan golonagan H2 Blocker didapatkan data rata-rata direct medical cost terapinya Rp. 245.258,18 dengan jumlah rawat inap atau efektivitasnya adalah 3,1 hari, sedangkan direct medical cost untuk pengobatan PPI yaitu Rp. 1.651.762 dengan lama rawat inap adalah 3,5 hari. Maka, bisa disimpulkan bahwa pengobatan menggunakan H2 Blocker lebih cost effective daripaada golongan obat PPI.