Analisis Masa Kerja Terhadap Gangguan Musculoskeletal Pada Pekerja Penjahit Tenun Ikat Di Bandar Kota Kediri

Latarbelakang : Penyakit muskuloskeletal menjadi penyakit dengan anggaran PAK dan kecelakaan paling banyak yaitu sebesar 40%,dibandingkan dengan penyakit jantung dan kecelakaan yang masing-masing 16%, dan sisanya 19% untuk penyakit saluran pernapasan (ILO, 2003).Berdasarkan hasil proyek perhitungan beban penyakit di seluruh dunia dengan 21 wilayah untuk 1990, 20015, 2010 oleh Global Burden of Disease menunjukkan bahwa Muskuloskeletal Disorders (MSDs) menjadi salah satu beban kesehatan terbesar diantara manusia dalam masyarakat modern dengan menyumbang 6,8% dari total tahun kehidupan disabilitas-disesuaikan (Kim dan Nakata, 2014).
Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian secara kuantitatif dengan desain penelitian observasi/survey dengan pendekatan cross-sectional, populasi adalah Seluruh pekerja tenun jahit di bandar sebanyak 32 responden. Teknik pegambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling, Kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) yaitu 0.000 lebih kecil dari ≤ 0,05. Hasil dan Analisa Data : Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh pekerja penjahit tenun ikat berumur >35 tahun yaitu sebanyak 19 responden (59,4%),dari total 32 responden di Penjahit tenun ikat di badar lor. Hasil uji Chi-Square dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) yaitu 0.000 lebih kecil dari ≤ 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, bahwa ada hubungan masa kerja dengan gangguan muskuloskeletal. Kesimpulan : Berdasarkan hasil Hasil uji Chi-Square dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) yaitu 0.000 lebih kecil dari ≤ 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, bahwa ada hubungan masa kerja dengan gangguan muskuloskeletal.