Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan Pada Penderita TB Di Kabupaten Situbondo

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi dan masih menjadi masalah. Selain itu, rendahnya angka deteksi kasus menunjukkan masih banyaknya sumber penularan di masyarakat. Pengendalian TB diperparah dengan kasus TB resistan obat (TB MDR) akibat pengobatan TB yang tidak teratur dan tidak mematuhi waktu pengobatan yang ditentukan, padahal pengobatan teratur penting dalam mencapai keberhasilan pengobatan TB. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengetahuan, pengawas menelan obat (PMO), dukungan keluarga, efek samping obat, sikap, lama pengobatan, lingkungan fisik rumah terhadap keberhasilan pengobatan melalui faktor kepatuhan minum obat. Penelitian ini bersifat explanatory dengan jumlah responden sebanyak 196 orang, sedangkan analisisnya menggunakan SmartPLS 4.1.0.3. Terdapat pengaruh langsung pengawas menelan obat (PMO) (p value = 0,001, O = 0,202), dukungan keluarga (p value = 0,007, O
= 0,166), efek samping obat (p value = 0,013, O = 0,135), lingkungan fisik rumah (p value = 0,002, O = 0,121) dan kepatuhan minum obat (p value = 0,000, O = 0,259) terhadap keberhasilan pengobatan. Terdapat pengaruh tidak langsung pengawas menelan obat (PMO) (p value = 0,045, O = 0,025), dukungan keluarga (p value = 0,010, O = 0,047), efek samping obat (p value = 0,004, O = 0,060) dan sikap (p value = 0,010, O = 0,049) terhadap keberhasilan pengobatan melalui kepatuhan minum obat. Oleh karena itu, petugas Puskesmas yang juga berperan sebagai PMO diharapkan dapat lebih aktif melakukan edukasi, mendeteksi suspek TB, serta melakukan pengawasan terhadap penderita sehingga kepatuhan dan keberhasilan pengobatan dapat tercapai. Untuk keluarga penderita, dapat lebih aktif dalam memaksimalkan peran sebagai PMO dan memberikan dukungan selama masa pengobatan penderita TB.