Pengaruh Pelatihan Kader Dengan Pendekatan Focus Group Discussion (FGD) Terhadap Sikap, Motivasi Dan Praktik Penemuan Terduga TBC Di Puskesmas Muara Rapak Balikpapan

Angka kejadian TBC yang meningkat setiap tahun sedangkan penemuannya terduga rendah, maka diperlukan peran lintas sektor, yaitu kader. Kemampuan kader belum maksimal dalam menemukan terduga tuberkulosis di masyarakat, maka diperlukan pelatihan dengan pendekatan Focus Group Discussion (FGD) yang menggabungkan pembelajaran dan diskusi kelompok untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu topik atau permasalahan yang diselenggarakan secara terencana, terukur dan sistematis oleh fasilitator yang memiliki kompetensi untuk mengubah sikap, meningkatkan motivasi dan praktik aktif kader dalam menemukan terduga TB sebagai bagain dari orientasi realita di lapangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis sikap, motivasi dan praktik kader dalam menemukan terduga tuberkulosis sebelum dan sesudah pelaksanaan pelatihan. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan “pra experimental” dengan one group pre dan post without control. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan sampel sebanyak 36 kader tuberkulosis yang dipilih dengan kriteria inklusi. Teknik analisis data menggunakan uji T Berpasangan dengan tingkat signifikansi = 0,05. Hasil menunjukkan dari 36 reponden penelitian sebelum dan setelah mendapatkan pelatihan menunjukkan peningkatan rerata skor sikap sebelum pelatihan 43,31 dan setelah pelatihan 59,14, motivasi sebelum pelatihan 53,11 dan setelah pelatihan 63,58 dan praktik sebelum pelatihan 3,97 dan setelah pelatihan 5,50. Hasil analisis uji T berpasangan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pelatihan kader terhadap perubahan sikap, peningkatan motivasi dan praktik aktif kader dalam menemukan terduga tuberkulosis, dengan nilai P = 0,000 sikap, nilai P = 0,000 motivasi, nilai P 0,000 praktik kader sebelum dan setelah mendapatkan pelatihan. Pelatihan kader yang diselenggarakan oleh pihak yang kompeten secara terukur, sistematis dan terstruktur dapat mengubah sikap, meningkatkan motivasi dan praktik aktif kader sebagai bagian dari orientasi realita di masyarakat dalam menemukan terduga tuberkulosis