Perilaku Wanita Usia Subur Dalam Melakukan Pemeriksaan Pap Smear Di Kediri

Kementrian Kesehatan pun melakukan pencegahan dimana salah satunya adalah Skrining Kanker leher rahim menggunakan pemeriksaan pap smear. Hingga tahun 2023 pencapaian Skrining Kanker Leher Rahim masih sangatlah rendah hanya 7% dibandingkan dengan target yaitu 70%. Pemeriksaan Pap smear adalah pemeriksaan dengan mengambil sel di leher rahim untuk mendeteksi sel kanker yang tumbuh. Skrining Kanker Leher rahim dengan menggunakan pemeriksaan Pap smear, semua biaya di tanggung oleh BPJS dengan bekerjasama dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Laboratorium. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apa yang menjadi faktor utama atau alasan terkuat wanita usia subur melakukan pemeriksaan pap smear, sedangkan masih banyak wanita yang masih enggan untuk melakukan pemeriksaan ini. Penelitian menggunakan metode kualitatif desdan Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi dengan 20 wanita usia subur yang telah melakukan pemeriksaan papsmear. pengolahan data menggunakan metode analisi data (content analysis) yang selanjutnya disajikan dalam bentuk deskriptif. Hasil analisis mengungkapkan bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya wanita usia subur melakukan pemeriksaan papsmear adalah adanya dorongan dan informasi dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Pengamalan pap smear sebelumnya yang tidak menyakitkan dan motivasi yang tinggi sehingga wanita usia subur mau melakukan kembali pemeriksaan ini. Disarankan Instansi kesehatan khususnya Pemerintah dan BPJS mampu bekerja sama dengan FKTP dan lintas sektor dalam penyebaran informasi program pap smear sebagai upaya dalam mendukung promosi kesehatan sehingga cakupan pemeriksaan pap smear di kota Kediri dapat dilakukan secara menyeluruh.