Analisis Faktor Resiko Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Puskesmas Kabupaten Kotawaringin Barat

Berat badan lahir (BBL) merupakan prediktor perkembangan, kelangsungan hidup dan masa depan bayi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kunjungan ante natal care, kadar Hb, perilaku merokok, penyakit infeksi dan stress psikososial terhadap BBL di Puskesmas Kabupaten Kotawaringin Barat. Penelitian menggunakan desain observasional secara retrosfektif di Puskesmas Semanggang. Sumber data dari rekam medis Januari – Oktober 2024 berjumlah 242. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan satu kali kunjungan ANC akan meningkatkan rerata 159g BBL (B = 0,159). Peningkatan 1 gr% Hb akan meningkatkan rerata 15g BBL (B = 0,015). Peningkatan konsumsi 1 batang rokok akan menurunkan rerata 6g BBL (B = -0,006). Diagnosis penyakit infeksi akan menurunkan rerata 346g BBL (B = -0,346). Peningkatan satu skor stres psikososial akan menurunkan rerata 20g BBL (B = -0,020). Secara bersama-sama kelima variabel menjelaskan 55,4% prediksi berat badan lahir (Adjusted R2 = 0,554). Stress psikososial merupakan variabel yang paling berpengaruh dan paling akurat memprediksi BBL (B = -0,020; Standar error = 0,002; Beta = -0,438). Kunjungan ANC harus dioptimalkan untuk screening infeksi dna tatalaksana dini. Konseling ibu dan keluarga untuk mereduksi stress ibu perlu diaplikasikan agar tercipta suasana hangat dan supportif selama kehamilan.