Analisis Determinasi Penetapan Besaran Tarif Rumah Sakit Pada Pasien BPJS Dengan Diagnosa Demam Typoid Di Rumah Sakit Umum Ananda Blitar

Penetapan tarif rumah sakit merupakan aspek krusial dalam keberlanjutan operasional fasilitas kesehatan, terutama dalam sistem pembayaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berbasis Indonesian Case-Based Groups (INACBGs). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jenis jasa medis dokter, length of stay (LOS), biaya obat, dan biaya laboratorium terhadap tarif rumah sakit pada pasien BPJS dengan diagnosa demam typoid di Rumah Sakit Umum Ananda Blitar. Optimalisasi faktor-faktor ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi keuangan rumah sakit tanpa mengurangi kualitas layanan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 291 pasien yang dipilih melalui stratifikasi random sampling berdasarkan kelas perawatan. Data sekunder diperoleh dari e-Klaim BPJS dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) untuk periode 1 Agustus 2021 – 31 Juli 2024. Analisis dilakukan menggunakan regresi linier dummy untuk mengidentifikasi pengaruh masing-masing variabel terhadap tarif rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis jasa medis dokter, LOS, biaya obat, dan biaya laboratorium memiliki pengaruh signifikan terhadap tarif rumah sakit dengan nilai signifikansi 0,000 < (α=0,05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa jenis jasa medis dokter memiliki pengaruh terbesar, diikuti oleh LOS, biaya obat, dan biaya laboratorium. Temuan ini menegaskan bahwa optimalisasi sistem pembayaran jasa medis dokter, pengelolaan LOS, serta kontrol biaya obat dan laboratorium merupakan faktor utama dalam efisiensi tarif rumah sakit. Implikasi dari penelitian ini mengarah pada rekomendasi penerapan clinical pathway serta rasionalisasi penggunaan obat sesuai e-Katalog BPJS untuk memastikan keseimbangan antara efisiensi biaya dan kualitas layanan pasien di rumah sakit.