Analisis Retensi Berkas Rekam Medis Di Rsud Kanjuruhan Kabupaten Malang

Latar Belakang : Pelaksanaan dokumen rekam medis berpedoman pada standar operasional prosedur tentang penyimpanan dokumen rekam medis oleh Kementerian Kesehatan namun faktanya banyak rumah sakit yang belum melaksanakan sesuai SOP, padahal rumah sakit harus mempunyai sistem penyimpanan dokumen dengan baik, terutama rekam medis. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi apakah pelaksanaan retensi sesuai dengan Permenkes RI No. 269 Tahun 2008 dan Akreditasi SNARS di RSUD Kanjurahan Kabupaten Malang. Metode penelitian : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dengan mengamati dan mencatat prosedur yang berkaitan dengan retensi rekam medis. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Analisa data yang dilakukan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. uji keabsahan data pada penelitian ini adalah triangulasi data. Hasil : Pelaksanaan resitensi berkas rekam medis di RSUD Kanjuruhan belum sesuai dengan Permenkes No 269/Menkes/PER/III/2008 tentang penyimpanan, pemusnahan dan kerahasiaan rekam medis pada RSUD Kanjuruhan rekam medis tahun 2014 baru diretensi pada tahun 2023 dan 2024, hal ini melebihi ketentuan batas umur dokumen rekam medis yang disimpan lebih dari 5 tahun. Terdapat kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan retensi berkas rekam medis di RSUD Kanjuruhan, misalnya seperti keterbatasan ruang penyimpanan, kurangnya sumber daya manusia yang terlatih, teknologi dan prosedur yang kompleks. Kesimpulan : Pelaksanaan resitensi berkas rekam medis belum sesuai dengan SOP, Perlunya komitmen rumah sakit dalam pelaksanaan resitensi rekam medis khususnya dalam kebijakan, peningkatan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia.