Perbandingan Efektivitas Buerger Allen Exercises Dan Hydroterapi Terhadap Perubahan Sirkulasi Darah Perifer Dan Intensitas Nyeri Neuropati Dalam Mencegah Komplikasi Diabetes Mellitus Type 2 Pada Lansia

Penyakit DMT2 adalah salah satu masalah kesehatan utama pada lansia yang sering menyebabkan komplikasi yaitu gangguan sirkulasi darah perifer yang sering disertai dengan nyeri neuropati. Olehnya itu, diperlukan terapi aktifitas kaki yaitu buerger allen exercise dan hidroterapi untuk melancarkan sirkulasi darah perifer. Penelitian ini bertujuan untuk mencegah komplikasi dari DMT2 dengan melancarkan sirkulasi darah perifer yang ditandai dengan adanya perubahan nilai ABI dan intensitas nyeri neuropati. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain True Eksperimenental Design dengan metode pretest-posttest control group design. Penelitian ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok buerger allen exercise, hidroterapi dan kontrol. Sampel dalam penelitian ini yaitu 45 lansia dengan DMT2 yang ambil dengan metode simple random sampling. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Analisa data menggunakan uji paired t test untuk mengatahui pengaruh ketiga terapi aktifitas kaki yang diberikan. Untuk mengetahui perbandingan antar tiga kelompok menggunakan uji Anova. Data diolah menggunakan program SPSS dengan taraf signifikan p-value < 0.05. Hasil penilitian menunjukkan bahwa kelompok Buerger allen exercises dan kelompok hidroterapi mengalami perubahan signifikan pada nilai ABI dan intensitas nyeri neuropati sebelum dan setelah pemberian terapi (p-value 0,000). Sedangkan untuk kelompok kontrol tidak menunjukkan perubahan signifikan pada nilai ABI dan intensitas nyeri neuropati di pretest dan posttest (p-value 0,000). Kemudian, terdapat perbandingan yang signifikan antar kelompok terhadap nilai ABI dan intesitas nyeri neuropati (p-value 0,000). Dapat disimpulkan, kelompok beurger allen exercises dan hidroterapi dapat memperbaiki sirkulasi darah perifer dibandingkan dengan kelompok kontrol sehingga dapat mencegah komplikasi DMT2 pada lansia.