Pengaruh Interactive Dialogue Simulation Terhadap Sikap Dan Keterampilan Mahasiswa Dalam Menghadapi Bencana Letusan Gunung Berapi Di Program Studi Keperawatan STIKes Arta Kabanjahe

Angka mortalitas yang diakibatkan letusan gunung berapi di Wilayah Indonesia totalnya adalah 107.374 jiwa. Teknologi peringatan dini letusan gunung berapi yang terus berkembang ini tidak akan begitu berarti tanpa diimbangi dengan peningkatan keterampilan dan kesiapsiagaan penduduk mengenai evakuasi darurat gunung meletus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh interactive dialogue simulation terhadap sikap dan keterampilan mahasiswa dalam menghadapi bencana letusan gunung berapi. Penelitian true experiment ini dilakukan pada Bulan Juli-Agustus 2024 kepada 72 mahasiswa keperawatan STIKES Kabanjahe yang dibagi 2 kelompok, masing-masing n=36. Intervensi yang diberikan yaitu interactive dialogue simulation. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan kemudian dianalisis menggunakan independent t-test. Setelah dilakukan intervensi interactive dialogue simulation, kelompok intervensi mempunyai nilai variabel sikap yang jauh lebih tinggi (56,75) dibandingkan kelompok kontrol (34,97). Begitu pula pada variabel keterampilan, setelah dilakukan intervensi kelompok intervensi mempunyai nilai keterampilan yang lebih tinggi (74,38) daripada kelompok kontrol (66,66). Interactive dialogue simulation dapat meningkatkan sikap (p=0,005) dan keterampilan (p=0,000) mahasiswa keperawatan dalam menghadapi bencana letusan gunung berapi. Interactive dialogue simulation dapat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi letusan gunung berapi melalui pengalaman praktis dan pembelajaran aktif. Peserta belajar berkomunikasi, bekerja sama, dan mengurangi ketakutan, serta meningkatkan kesadaran risiko. Refleksi dan diskusi setelah simulasi membantu mereka memahami tindakan yang tepat. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi alternatif untuk metode simulasi tanggap bencana.