Pengaruh Dukungan Keluarga, Self Efficacy, Dan Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Terhadap Motivasi Menjalankan Hemodialisa Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah

Pasien gagal ginjal sering mengalami kecemasan yang tinggi, sementara self-efficacy dan dukungan keluarga berperan penting dalam meningkatkan motivasi mereka untuk menjalani hemodialisa. Rendahnya dukungan keluarga dan keyakinan diri dapat menghambat kepatuhan pasien terhadap terapi hemodialisa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga, self efficacy, dan kecemasan pasien gagal ginjal terhadap motivasi menjalankan hemodialisa di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 135 didapatkan sampel sebanyak 101 dengan teknik simpel random sampling. Instrumen menggunakan kuesioner dengan analisis uji regresi ordinal. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa memiliki dukungan keluarga cukup (95,0%), self-efficacy sedang (95,0%), kecemasan sedang (95,0%), dan motivasi sedang (95,0%). Analisis regresi ordinal menunjukkan bahwa dukungan keluarga (p 0,001) dan kecemasan (p 0,000) berpengaruh signifikan terhadap motivasi pasien, sedangkan self-efficacy (p 0,368) tidak berpengaruh. Kecemasan (OR 1,065) memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan dukungan keluarga (OR 1,022), sehingga menjadi faktor dominan dalam kepatuhan pasien menjalani hemodialisa di RSUD Undata Sulawesi Tengah. Dukungan keluarga dan kecemasan berpengaruh signifikan terhadap motivasi pasien gagal ginjal dalam menjalani hemodialisa, sementara self-efficacy tidak berpengaruh. Kecemasan menjadi faktor dominan yang memengaruhi kepatuhan pasien terhadap terapi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga dan kecemasan memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi pasien gagal ginjal dalam menjalani hemodialisa, sedangkan self-efficacy tidak berpengaruh. Kecemasan menjadi faktor dominan yang memengaruhi tingkat kepatuhan pasien terhadap terapi yang dijalani.