Model Training Resusitasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Klinis Perawat Pada Kasus Emergency: Sebuah Kajian Literature Review

Background: Kasus emergency cardiac arrest memerlukan tindakan resusitasi yang cepat dan tepat. Namun demikian, dari beberapa studi menemukan bahwa competency perawat masih kurang memuaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji artikel dari beberapa jurnal untuk mengidentifikasi model pelatihan resusitasi untuk meningkatkan kemampuan klinis perawat.
Method: Pencarian artikel dilakukan menggunakan sumber database yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang dibatasi dari publikasi 5 tahun terakhir, full text dari Google Scholar, Pubmed, Proquest. Proses pemilihan artikel berdasarkan pada metode PRISMA dan ditemukan 15 artikel yang memenuhi kriteria penelitian.
Result: model pelatihan resusitasi sesuai standard AHA (American Hearth Assosciation) maupun ERC (European Resuscitation Council) dikelompokkan menjadi tiga bagian utama yakni model pembelajaran teori, praktek, dan peralatan yang digunakan. Metode belajar teori secara online maupun blended (campuran) tatap muka mampu meningkatkan pengetahuan perawat. Di sisi lain, pelatihan praktek simulasi, role playing, PBL (Problem Based Learning) secara signifikan meningkatkan ketrampilan kompresi dan ventilasi. Pembelajaran yang berorientasi kepada fleksibilitas dan intensitas dengan menggunakan metode pelatihan yang singkat namun berulang mampu meningkatkan ketrampilan perawat melakukan tindakan resusitasi. Interval pelatihan tiap 6 bulan menjadi solusi dalam mengasah dan mempertahankan kompetensi resusitasi para perawat.
Conclusion: Pemilihan model pelatihan mengacu kepada kebutuhan sebuah institusi dalam mengadopsi metode pembelajaran sesuai tujuan, anggaran, dan pengaturan waktu operasional yang saling mendukung.