HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR DENGAN KEJADIAN MALARIA DI RW VII KELURAHAN IMBI KOTA JAYAPURA

Kondisi fisik rumah yang tidak layak, seperti dinding terbuka, ventilasi tanpa kawat nyamuk, serta genangan air di sekitar lingkungan dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Anopheles, vektor malaria. Lingkungan yang tidak bersih dan minimnya upaya pencegahan meningkatkan risiko penularan malaria di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dan lingkungan sekitar dengan kejadian malaria di RW VII Kelurahan Imbi Kota Jayapura. Metode penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan jumlah populasi sebanyak 180 didapatkan sampel sebanyak 124 dengan teknik simpel random sampling. Instrumen menggunakan kuesioner dengan analisis uji rank spearman. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kondisi fisik rumah menunjukkan sebagian besar memiliki kondisi fisik rumah cukup sebanyak 99 orang (79,8%). Lingkungan sekitar menunjukkan sebagian besar memiliki lingkungan yang sehat sebanyak 94 orang (75,8%). Kejadian malaria menunjukkan hampir seluruhnya tidak mengalami malaria sebanyak 104 orang (83,9%). Ada hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian malaria di RW VII Kelurahan Imbi Kota Jayapura dengan p value 0,000 (0,05). Ada hubungan lingkungan sekitar dengan kejadian malaria di RW VII Kelurahan Imbi Kota Jayapura p value 0,000 (0,05). Terdapat hubungan signifikan antara kondisi fisik rumah dan lingkungan sekitar dengan kejadian malaria di RW VII Kelurahan Imbi Kota Jayapura. Semakin baik kondisi rumah dan lingkungan, semakin rendah risiko terkena malaria.

Kata kunci : kondisi fisik rumah, lingkungan sekitar, malaria