HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KAIMANA PAPUA BARAT

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang memerlukan kepatuhan tinggi dalam pengobatan untuk mencegah resistensi obat dan meningkatkan kesembuhan. Faktor dukungan keluarga dan tenaga kesehatan berperan penting dalam meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan TB. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dan tenaga kesehatan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kaimana Papua Barat.
Penelitian ini menggunakan metode Analitik Observasional dengan desain cross-sectional. Analisis data dilakukan secara multivariat menggunakan uji statistik Regresi Logistik. Sampel penelitian terdiri dari 40 responden yang dipilih dengan metode purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga yang kurang baik sebanyak 23 responden (57,5%) dan dukungan tenaga kesehatan yang kurang baik sebanyak 22 responden (55%). Meskipun demikian, tingkat kepatuhan minum obat tergolong tinggi, dengan 23 responden (57,5%) masuk dalam kategori patuh. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa dukungan keluarga memiliki hubungan yang signifikan dengan kepatuhan minum obat (p = 0,001 < α = 0,05), begitu pula dengan dukungan tenaga kesehatan yang juga memiliki hubungan signifikan (p = 0,028 < α = 0,05). Dengan demikian, hipotesis alternatif (H1) diterima.
Dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan minum obat pada pasien TB. Oleh karena itu, upaya peningkatan dukungan keluarga serta optimalisasi peran tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan TB.

Kata Kunci: Kepatuhan minum obat, dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan, tuberkulosis.