HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KONSEP DIRI PASIEN HIV/AIDS DI POLIKLINIK PDP HIV DAN IMS RSUD KAIMANA

Pasien HIV/AIDS sering mengalami gangguan psikososial yang berdampak pada konsep diri negatif, dukungan keluarga dan dukungan sosial merupakan faktor penting yang dapat memperkuat konsep diri pasien.
Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 79 pasien HIV/AIDS yang dipilih menggunakan Teknik consecutice sampling di Poliklinik PDP HIV dan IMS RSUD Kaimana. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstandar yang mengukur tingkat dukungan keluarga, dukungan sosial dan konsep diri, kemudian dianalisis menggunakan uji Regresi Logistik Berganda.
Hasil penelitian berdasarkan distribusi frekuensi karakteristik variabel 51,9% responden memperoleh dukungan keluarga tinggi, 53,2% dukungan sosial rendah, dan 50,6% konsep diri negatif. Menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan konsep diri (sig = <0,001 dan OR=71,436), serta antara dkungan sosial dengan konsep diri (sig = <0,001 dan OR=47,096). Semakin tinggi dukungan yang diterima pasien, semakin positif konsep diri yang dimiliki.
Dukungan keluarga dan dukungan sosial memiliki peran penting dalam membentuk konsep diri pasien HIV/AIDS. Dukungan yang kuat dari keluarga dapat meningkatkan rasa diterima, kepercayaan diri, dan motivasi pasien untuk menjalani pengobatan. Semantara itu, dukungan sosial dari teman, komunitas, atau tenaga kesehatan membantu pasien merasa tidak sendiri dan mengurangi stigma sosial.
Kurangnya dukungan justru dapat memperburuk kondisi psikologis pasien dan menurunkan konsep diri. Oleh karena itu, intervensi yang melibatkan lingkungan sosial pasien sangat diperlukan untuk memperkuat konsep diri dan kualitas hidupmereka.

Kata kunci : Dukungan Keluarga, Dukungan Sosial, Konsep Diri