Uji Antioksidan Dan Uji Mutu Fisik Krim Fraksi Etil Asetat Daun Tembakau (Nicotiana Tabacum L.) Dengan Metode Dpph (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl)

Indonesia kaya akan tanaman obat, salah satunya tembakau yang memiliki manfaat di bidang farmasi. Ekstrak daun tembakau memiliki aktivitas antimikroba dan antioksidan, sehingga dapat dikembangkan menjadi produk kosmetik seperti krim untuk mengurangi efek radikal bebas pada kulit. Untuk mengetahui hasil mutu fisik dan nilai IC50 krim fraksi daun tembakau sebagai antioksidan penelitian yang dilakukan true experimental design. Ekstraksi daun tembakau, kemudian dilanjutkan dengan fraksinasi, dari fraksi yang diperoleh dilakukan pengujian antioksidan menggunakan metode DPPH sehingga diperoleh fraksi memiliki efek antioksidan teraktif. Fraksi teraktif dibuat sedian krim antioksidan Pada penelitian ini terdapat 5 sample yang terdiri dari 2 sample kontrol dan 3 sample uji. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi daun tembakau memiliki pengaruh signifikan terhadap karakteristik fisik dan sensoris krim. Hasil uji ANOVA menunjukkan perbedaan signifikan dalam aktivitas antioksidan antar formulasi. F3 dengan konsentrasi fraksi 15 % terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang paling efektif, berbeda secara signifikan dari formulasi lain. Penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi daun tembakau memiliki pengaruh signifikan terhadap karakteristik fisik dan sensoris krim. Uji antioksidan menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi fraksi daun tembakau meningkatkan efektivitasnya dalam menetralisir radikal bebas, dengan nilai % inhibisi tertinggi 92,367% pada F3 konsentrasi 2,0 ppm.