Istifaroh, Dikrina Aulia (2024) Analisis Nilai Viral Load Pasien Hiv/Aids Yang Mendapat Terapi Antiretroviral Lini 1 Di Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri. Undergraduate thesis, Universitas STRADA Indonesia.
2061B0027-2024-abstrak.pdf
Download (136kB)
2061B0027-2024-bab1.pdf
Download (476kB)
2061B0027-2024-daftarpustaka.pdf
Download (109kB)
2061B0027-2024-fulltext.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrom (HIV/AIDS ) merupakan salah satu permasalahan kesehatan global yang serius. Human Immunodeficiency Virus (HIV) virus yang menyerang sistem imunitas dan menyebabkan AIDS yaitu akan merusak leukosit jenis sel Cluster Of Differentiation 4 (CD 4). Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Seseorang yang telah didiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV) dengan tujuan menurunkan risiko penularan, menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup penderita, dan menurunkan jumlah virus dalam darah (viral load) hingga tidak terdeteksi (World Health Organization, 2022). Pemantauan berkala secara klinis dan laboratorium dilakukan untuk mengetahui keberhasilan terapi, seperti tes mengukur virus dalam darah (viral load) dan kadar limfosit CD4+ (World Health Organization, 2022). Mencapai berbagai tujuan pengobatan ARV, dibutuhkan pengobatan ARV yang berhasil. Keberhasilan pengobatan pada pasien HIV dinilai dari tiga hal, yaitu keberhasilan klinis, keberhasilan imunologis, dan keberhasilan virologis. Keberhasilan klinis adalah terjadinya perubahan klinis pasien HIV seperti peningkatan berat badan atau perbaikan infeksi oportunistik setelah pemberian ARV. Keberhasilan imunologis adalah terjadinya perubahan jumlah limfosit CD4 menuju perbaikan, yaitu naik lebih tinggi dibandingkan awal pengobatan setelah pemberian ARV. Sementara itu, keberhasilan virologis adalah menurunnya jumlah virus dalam darah setelah pemberian ARV. Target yang ingin dicapai dalam keberhasilan virologis adalah tercapainya jumlah virus serendah mungkin atau di bawah batas deteksi yang dikenal sebagai jumlah virus tak terdeteksi (undetectable viral load) (Teguh 2018). penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional adalah pendekatan penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan bersamaan secara serentak dalam satu waktu yang sama (Masturoh & Anggita T., 2018). Penelitian ini menganalisis nilai Viral Load pasien HIV/AIDS yang mendapat terapi antiretroviral lini 1 di Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri. data yang di dapat selanjutnya dianalisis dengan tabulasi silang (crosstab) dan uji chi-square.hasil dari olah data menunjukan secara statistik (p0,000 0,05) maka menunjukan bahwa H0 di tolak dan Ha di terima yang artinya bahwa terbukti adanya hubungan antara keberhasilan terapi ARV lini
1 jenis TLD, TLE dengan nilai viral load pasien,Tidak terdapat hubungan keberhasilan terapi ARV pada pasien HIV-TB menunjukan nilai (p 0,797 ) 0,05 maupun HIV-DM menunjukan nilai (p 0,098 ) 0,05 yang menunjukan bahwa tidak adanya hubungan antara kedua variabel tersebut. Hasil pada penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian pengobatan ARV lini 1 dengan nilai viral load dimana nilai uji chi-square menunjukan (p 0,000) 0,05. Serta Tidaknya hubungan keberhasilan terapi ARV pada pasien HIV-TB menunjukan nilai (p 0,797 ) 0,05 maupun HIV-DM menunjukan nilai (p 0,098 ) 0,05 yang menunjukan bahwa tidak adanya hubungan antara kedua variabel tersebut.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Subjects: | WC Communicable Diseas > WC 503-503.8 Acquired Immunodeficiency Syndrome. HIV Infections |
| Divisions: | Fakultas FAKAR > S1 Farmasi |
| Depositing User: | Dyan Suwartiningsih |
| Date Deposited: | 09 Aug 2025 04:14 |
| Last Modified: | 09 Aug 2025 04:14 |
| URI: | http://repository.strada.ac.id/id/eprint/642 |
