ANALISIS PERILAKU MEROKOK PADA ORANG TUA DENGAN PENGARUH KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK DI RSUD KAIMANA

Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di negara berkembang. Perilaku merokok dalam rumah tangga, termasuk jumlah perokok, konsumsi rokok, dan paparan asap rokok, menjadi faktor risiko utama yang meningkatkan kejadian pneumonia pada anak.
Metode:Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Sampel terdiri dari 67 anak yang tinggal di rumah tangga dengan perilaku merokok, yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur mengenai karakteristik demografi, perilaku merokok, dan riwayat kesehatan anak. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square untuk mengidentifikasi hubungan antara perilaku merokok dengan kejadian pneumonia.
Hasil:Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67,9% anak terdiagnosis pneumonia, sementara 32,1% tidak. Sebanyak 78,6% anak terpapar asap rokok, dengan mayoritas rumah tangga memiliki satu perokok (66,1%), dan 46,4% perokok mengonsumsi 11–20 batang rokok per hari. Uji Chi-Square menunjukkan hubungan signifikan antara perilaku merokok dengan kejadian pneumonia (p = 0,000).
Diskusi: Perilaku merokok dalam rumah tangga, baik dalam jumlah perokok, konsumsi rokok per hari, maupun paparan asap rokok, berhubungan erat dengan peningkatan kejadian pneumonia. Upaya pencegahan seperti edukasi kepada orang tua, kebijakan rumah bebas asap rokok, peningkatan ventilasi, dan dukungan untuk berhenti merokok sangat penting untuk mengurangi risiko pneumonia pada anak. Paparan asap rokok meningkatkan risiko pneumonia pada anak melalui kandungan toksik seperti karbon monoksida dan formaldehida yang merusak saluran pernapasan. Anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan ventilasi buruk (<10%) lebih rentan terhadap pneumonia.

Kata Kunci: Pneumonia Anak, Perilaku Merokok