Pradana, Adjie Wahyu (2024) Potensi Quercetin Sebagai Terapi Penyakit Parkinson Dilihat Dari Binding Affinity Terhadap Adenosine A2a Receptor Secara In-Silico. Undergraduate thesis, Universitas STRADA Indonesia.
2061B0005-2024-abstrak.pdf
Download (168kB)
2061B0005-2024-bab1.pdf
Download (196kB)
2061B0005-2024-daftarpustaka.pdf
Download (326kB)
2061B0005-2024-full.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (988kB)
Abstract
Penyakit parkinson merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan gangguan mobilitas dan kendali otot yang disebabkan oleh penurunan produksi dopamin dalam otak. Terapi untuk penyakit parkinson adalah terapi dopaminergik dengan menggunakan levodopa yang bekerja dengan menggantikan dopamin yang berkurang, penggunaan levodopa memiliki efek samping seperti pusing, mual, dan rasa kantuk berlebih. Penggunaan istradefylline bersama levodopa sebagai terapi non-dopaminergik pada parkinson mengurangi efek samping dan meningkatan target terapi. Quercetin diduga memiliki aktivitas dalam meningkatkan fungsi motorik pada parkinson. Tujuan penelitian ini adalah melihat potensi quercetin sebagai terapi parkinson. Desain penelitian ini adalah in-silico, yaitu penelitian menggunakan bantuan kalkulasi komputer, metode yang digunakan adalah molecular docking yang berdasarkan prinsip ikatan senyawa terhadap reseptor. Senyawa ligan didapatkan dari PubChem dan gugus reseptor didapatkan dari Protein Data Bank. Software docking yang digunakan adalah Pyrex, dan Discovery Studio Analizer. Variabel bebas pada penelitian ini adalah quercetin dan istradefylline, sedangkan variable terikatnya adalah binding affinity ligan terhadap adenosine A2a receptor. Pada penelitian ini dilakukan analisis statistic menggunakan independent sample t- test. Uji in-silico dengan metode molecular docking menunjukkan masing- masing 9 posisi ligan terhadap reseptor, hasil analisis data dengan uji independent sample t-test, pada derajat kemaknaan α = 0.05 didapatkan hasil statistik dengan nilai signifikansi 0.013 yang berarti ligan quercetin memiliki potensi yang beda signifikan dibandingkan istradefylline karena quercetin memiliki nilai binding affinity lebih negatif daripada istradefylline. Quercetin memiliki nilai binding affinity sebesar -8.1 kkal/mol, sedangkan istradefylline memiliki nilai bindifing affinity sebesar -6.9 kkal/mol. Quercetin terbukti memiliki potensi sebagai alternatif terapi penyakit parkinson.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | quercetin, parkinson, istradefylline, adenosine A2a receptor, molecular docking |
| Subjects: | WC Communicable Diseas > WC 680-950 Tropical and Parasitic Diseases |
| Divisions: | Fakultas FAKAR > S1 Farmasi |
| Depositing User: | Dyan Suwartiningsih |
| Date Deposited: | 14 Aug 2025 03:23 |
| Last Modified: | 14 Aug 2025 03:23 |
| URI: | http://repository.strada.ac.id/id/eprint/657 |
