HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN FREKUENSI KUNJUNGAN KE FASILITAS KESEHATAN TERHADAP KASUS STUNTING DI DESA MEKAR KENCANA KECAMATAN TOILI

Stunting masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia, termasuk di Desa Mekar Kencana, Kecamatan Toili, Sulawesi Tengah, dengan prevalensi stunting mencapai 33,3%. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pengetahuan ibu dan frekuensi kunjungan ke posyandu terhadap kejadian stunting. Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah ibu yang memiliki anak usia 24-59 bulan di Desa Mekar Kencana, dengan sampel sebanyak 30 responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner pengetahuan ibu, catatan kunjungan posyandu, dan pengukuran antropometri balita. Analisis data menggunakan uji Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan ibu dengan kejadian stunting (p=0,000), di mana 75% ibu berpengetahuan kurang memiliki anak stunting. Selain itu, frekuensi kunjungan ke posyandu juga berpengaruh signifikan (p=0,000), dengan 76,9% kasus stunting terjadi pada balita yang tidak aktif ke posyandu. Kekuatan hubungan kedua variabel tergolong kuat (Contingency Coefficient pengetahuan=0,729; frekuensi kun-jungan=0,809).
Simpulan penelitian ini menegaskan bahwa peningkatan pengetahuan gizi ibu dan partisipasi aktif dalam posyandu merupakan faktor kunci pencegahan stunting. Rekomendasi mencakup program edukasi berbasis komunitas, optimalisasi peran kader posyandu, serta intervensi holistik oleh pemerintah untuk memperluas akses layanan kesehatan dan gizi.

Kata Kunci: Stunting, Pengetahuan Ibu, Frekuensi Kunjungan Posyandu, Chi-Square, Desa Mekar Kencana.