Gambaran Penggunaan Obat Antiretroviral Dengan Metode Atc/Ddd Di Puskesmas Kota Kediri 2021

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) yaitu kumpulan gejala dan infeksi yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia, HIV (Human ImmunodeficiencyVirus) yaitu virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia. Pasien ODHA harus menjalani terapi obat antiretroviralvirus (ARV), sistem klasifikasi analisis penggunaan obat salah satunya adalah menggunakan sistem ATC/DDD adalah sarana untuk meneliti penggunaan obat dalam berupaya untuk peningkatan kualitas penggunaan obat, salah satu komponen ini adalah presentasi dan perbandingan dari konsumsi obat tingkat internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan konsumsi obat antiretroviral di puskesmas pada wilayah Kota Kediri periode 2021 dengan menggunakan metode ATC/DDD. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mendeskripsikan suatu kejadian tertentu secara sistematis dan akurat serta perlakuan penelitian ini adalah proses pengumpulan data dan evaluasi tentang penggunaan obat antiretroviral serta verifikasi data puskesmas dengan wawancara terhadap apoteker puskesmas di wilayah kota kediri tahun 2021. Konsumsi obat antiretroviral (ARV) terbanyak pada puskesmas campurejo yaitu Lamivudine (3TC) sebanyak 31,71%, puskesmas balowerti dengan Zidovudine (AZT) sebanyak 29,02% dan puskesmas pesantren 1 dengan obat Nevirapine (NVP) sebanyak 32,62% sedangkan untuk obat ARV yang sedikit penggunaanya di puskesmas campurejo adalah obat Dolutegravir (DTG) sebanyak 0,0002% dan puskesmas balowerti dengan obat Dolutegravir (DTG) sebanyak 0,0012% lalu dengan puskesmas pesantren 1 dengan obat Dolutegravir (DTG) sebanyak 0,0015%. Masih tingginya angka kejadian penyakit HIV di indonesia khususnya di kota kediri.