ANALISIS STIMULASI TOILET TRAINING TERHADAP KESIAPAN ANAK USIA 18-36 BULAN MELAKUKAN TOILET TRAINING DI POSYANDU MELATI DESA SIDOMULYO KECAMATAN PRONOJIWO KABUPATEN LUMAJANG

Toilet training adalah usaha yang dilakukan untuk melatih anak mengontrol buang air besar dan buang air kecil dengan menggunakan media toilet. Kegagalan dalam toilet training akan memberikan dampak pada anak diantaranya anak menjadi ceroboh, emosional, bahkan anak menjadi kikir.

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan stimulasi tentang toilet training dengan kesiapan anak usia 18-36 bulan melakukan toilet training. Metode penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh ibu yang memiliki anak berusia 18-36 bulan sebanyak 43 orang ibu. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling sebanyak 43 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan observasi.

Data dianalisis dengan menggunakan Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan ibu dengan pemberian stimulasi baik sebanyak 19 (44,19%) orang. Sebesar 20 (46,51%) balita memiliki kesiapan cukup. Hasil perhitungan dengan uji spearman didapatkan hasil hitung sebesar 0,336 dan dibandingkan dengan tabel sebesar 0,301 sehingga hitung > tabel, yang berarti ada hubungan antara stimulasi toilet training dengan kesiapan anak usia 18-36 bulan melakukan toilet training.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa ada hubungan antara stimulasi toilet training dengan kesiapan anak usia 18-36 bulan melakukan toilet training. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan kepada petugas kesehatan agar memberikan penyuluhan tentang toilet training kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci: kesisapan,stimulasi, toilet training