Strategi Promosi Kesehatan Dalam Upaya Rehabilitasi Bagi Pecandu dan Korban Penyalahgunaan Narkoba (Studi Kasus : IBM “Berkobar” Desa Darungan)

Permasalahan yang dihadapi pada program rehabilitasi bagi pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba diantaranya terbatasnya sarana dan prasarana rehabilitasi, terbatasnya akses layanan menuju lokasi rehabilitasi, adanya stigma yang diberikan masyarakat kepada pecandu dan penyalahguna narkoba, serta masih adanya rasa takut melapor diri dari keluarga yang anggotanya memiliki permasalahan adiksi narkoba ke lembaga rehabilitasi. Hal ini menginisiasi BNN untuk membuat program rehabilitasi yang humanis, tidak membutuhkan banyak biaya, dekat dengan masyarakat dan mudah dijangkau, yang selanjutnya disebut Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). IBM “Berkobar” merupakan IBM binaan BNN Kabupaten Kediri di desa Darungan. Sasaran utama dari kegiatan pada unit IBM ini yang dilaksanakan oleh Agen Pemulihan adalah pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba kategori rendah di Desa Darungan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini menggunakan purposive sampling sebagai penentuan sampling dengan informan terdiri dari 6 (enam) orang Agen Pemulihan ,1 (satu) orang Kepala Desa dan 3 (tiga) orang klien yang telah menyelesaikan layanan rehabilitasi di Unit IBM “Berkobar” Desa Darungan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa agen pemulihan di unit IBM “Berkobar” desa Darungan telah melaksanakan promosi kesehatan yang meliputi perencanaan, implementasi dan evaluasi. Implementasi promosi kesehatan yang dilakukan meliputi advokasi, bina suasana, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan. Faktor Pendukung pelaksanaan stretegi promosi kesehatan di IBM “Berkobar” Desa Darungan yaitu dukungan dari stakeholder dan dukungan masyarakat desa Darungan. Faktor penghambat pelaksanaan strategi promosi kesehatan di IBM “Berkobar” Desa Darungan yaitu agen pemulihan yang tidak memiliki pengetahuan memadai terkait promosi kesehatan karena latar belakangnya pendidikannya dan tidak ada petugas khusus yang melaksanakan promosi kesehatan.