Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi Di Kelurahan Tosaren Kecamatan Pesantren Kota Kediri

Hipertensi merupakan penyakit yang memerlukan terapi jangka panjang, sehingga diperlukan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan untuk mengontrol tekanan darah dan menurunkan risiko komplikasi. Pengobatan hipertensi memerlukan waktu yang lama sehingga kepatuhan individu dalam menjalani pengobatan menjadi salah satu hal yang mendasar untuk dilakukan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kepatuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan minum obat pasien hipertensi di Kelurahan Tosaren Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang telah terdiagnosa hipertensi di Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren Kota Kediri, dengan menggunakan teknik total sampling sebanyak 40 responden. Variabel independen adalah faktor usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan, Variabel dependen adalah kepatuhan minum obat. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan hasilnya dianalisis dengan program SPSS menggunakan uji statistik Chi-square dengan tingkat signifikansi 95% (α=0,05) Hasil penelitian dan kesimpulan diperoleh sebagai berikut yakni pasien tidak patuh minum obat 80% dan yang patuh 20%. Selanjutnya ada hubungan yang signifikan antara faktor usia (p=0,017) dengan kepatuhan minum obat yaitu,semakin tinggi usia semakin tidak patuh, selanjutnya faktor jenis kelamin (p=0,605), pendidikan (p=0,714), pekerjaan (p=0,086) tidak ada hubungan yang signifikan dengan kepatuhan minum minum obat. Dari hasil dan kesimpulan tersebut dapat disarankan bagi pasien hipertensi agar lebih meningkatkan kepatuhan minum obat agar tekanan darah tetap stabil dan tidak timbul komplikasi, bila perlu ada intervensi kebijakan dari dinas kesehatan tentang pendamping dan pengawas minum obat khususnya pasien lansia.