ANALISIS PENGARUH KONSELING BIDAN TERHADAP MINAT WANITA USIA SUBUR (WUS) MENJADI AKSEPTOR MKJP DI UPTD PUSKESMAS KUMAI

Selama tahun 2023 data WUS memiliki sebanyak 3889 orang, data bulan Januari-Agustus 2024 dengan data aseptor hormonal suntik sebanyak 115 orang, Rendahnya penggunaan MKJP berupa implan dapat disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai alat/cara KB, ketakutan terhadap efek samping, ketidaknyamanan, Pengetahuan aseptor KB mengenai efek samping dan rasa ketidaknyamanan dari penggunaan KB. Tujuan penelitian adalah menganalisis mengetahui pengaruh peran konseling bidan terhadap minat wanita usia subur (WUS) menjadi akseptor KB implan di UPTD Puskesmas Kumai.
Desain penelitian quasy eksperimental dengan one group pre test posttest design. Dengan tehnik purposive sampling didapatkan sampel sebanyak 47 responden, variabel independen konseling bidan menggunakan ABPK dan variabel dependen minat WUS terhadap KB implant menggunakan kuesioner. Digunakan uji statistik Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh variabel.
Hasil penelitian dari 47 responden didapat sebagian besar responden sebelum diberikan konseling oleh bidan menggunakan ABPK mayoritas memiliki minat rendah sebanyak 61,7% sedangkan setelah diberikan konseling terjadi peningkatan jumlah minat tinggi sebanyak 51,1% serta tidak memiliki minat yang rendah.
Analisis menggunakan uji statistik Wilcoxon didapatkan hasil p = 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima ada hubungan konseling bidan terhadap minat WUS menjadi aseptor KB implant di UPTD Puskesmas Kumai.
Mengoptimalkan konseling menggunakan ABPK mampu memberikan pengetahuan yang merangsang ketertarikan WUS untuk menjadi aseptor KB implan.

Kata kunci : konseling, ABPK, wanita usia subur, implan