HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI TERHADAP TINGKAT PRESTASI REMAJA DI SMPN 6 PANGKALAN BUN

Latar Belakang : Kemenkes RI, 2021 sarapan dianjurkan 1-2 jam sebelum berangkat, ketika menerima pelajaran gula darah naik sehingga dipakai sebagai sumber energi otak. Penelitian di Korea, 2019 oleh Young Jeong, menunjukkan bahwa siswa yang rutin sarapan prestasi akademik lebih tinggi dari pada yang tidak. Survei awal 9 siswa SMPN 6 Pangkalan Bun, 4 siswa tidak nafsu makan, 2 siswa tidak ada waktu dan 3 siswa tidak ada sarapan di rumah. Menurut wali kelas, siswa yang tidak terbiasa sarap pagi hanya 3 siswa memiliki nilai rapor baik (80-90) dan 6 siswa tidak terbiasa sarapan pagi nilai rapor cukup (70-80)
Tujuan : Menganalisa hubungan kebiasaan sarapan pagi terhadap tingkat konsentrasi dan tingkat prestasi remaja di SMPN 6 Pangkalan Bun
Metode : Study kuantitatif ex post facto, teknik simpel random sampling, di dapat 76 kriteria inkulsi
Hasil : Kebiasaan sarapan pagi Baik 28 responden (36,8%), Cukup 44 responden (57,9%) dan Kurang 4 responden (5,3%). Tingkat konsnetrasi Tinggi 39 responden
(51,3%) dan Sedang 37 responden (48,7%). Tingakat prestasi Baik 41 responden
(53,9%) dan Cukup 35 responden (46,1%). Hasil uji sarapan-konsentrasi 0,002<0,05 maka Ha diterima Ho di tolak, uji konsentrasi-prstasi 0,367>0,05 maka Ho di terima Ha di tolak dan uji sarapan-prestasi 0,665>0,005 maka Ho di terima Ha di tolak.
Kesimpulan : Ada hubungan Sarapan dengan Konsentrasi, tidak ada hubungan Konsentrasi dengan Prestasi dan tidak ada hubungan Sarapan Pagi terhadap Tingkat Prestasi. Sarapan dengan karbohidrat berlebih meningkatkan rasa kantuk dan menurunkan konsentrasi sehinga mempengaruhi tingkat prestasi.
Kata Kunci : Hubungan, Kebiasaan Sarapan Pagi, Tingkat Konsentrasi dan Tingkat Prestasi