PENGARUH SOSIAL BUDAYA DAN PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP KUNJUNGAN ANTENATAL CARE K6 DI UPTD PUSKESMAS KUMAI KECAMATAN KUMAI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH

Antenatal Care (ANC) merupakan strategi penting untuk menurunkan angka kematian ibu melalui pemeriksaan kehamilan yang tepat dan lengkap. Rendahnya capaian kunjungan ANC K6 di UPTD Puskesmas Kumai tahun 2024, yakni 76,2% (544 dari 714 ibu hamil), menunjukkan perlunya analisis faktor yang memengaruhi ketidakpatuhan jadwal ANC.
Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional analitik ini bertujuan menganalisis pengaruh sosial budaya dan perilaku ibu hamil terhadap ketepatan kunjungan ANC K6. Sampel diambil melalui purposive sampling sebanyak 51 ibu hamil trimester III dari populasi 106 orang di UPTD Puskesmas Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, pada Januari–Februari 2025.
Hasil analisis Chi-Square menunjukkan bahwa 52,9% ibu dengan sosial budaya negatif (27 orang) dan 29,4% dengan sosial budaya positif (15 orang) melakukan kunjungan ANC tidak tepat waktu, dengan hubungan signifikan (p=0,03). Pada variabel perilaku, 49% ibu dengan perilaku negatif (25 orang) terlambat ber-K6, sedangkan 13,7% dengan perilaku positif (7 orang) tepat waktu, dengan hubungan signifikan (p=0,04).
Simpulan penelitian ini menyatakan bahwa sosial budaya dan perilaku ibu hamil berpengaruh terhadap ketepatan kunjungan ANC K6 sehingga diperlukan intervensi berbasis edukasi dan pendekatan budaya untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil dalam mematuhi jadwal ANC guna mendukung target kesehatan maternal.

Kata kunci : Sosial budaya, Perilaku, Kunjungan ANC K6.