HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KECEMASAN TERHADAP MINAT PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI IMPLANT PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA TANJUNG PUTRI

Kementerian Kesehatan RI (2022), melaporkan bahwa pasangan usia subur (PUS) di Indonesia mencapai 38,4 juta jiwa. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 57,4% atau sekitar 22 juta yang tercatat mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) merupakan salah satu cara efektif untuk mengendalikan kelahiran dalam jangka waktu panjang. Beberapa jenis MKJP yang umum digunakan adalah implan, IUD (intrauterine device), vasektomi, dan tubektomi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Analitik Observasional Desain penelitian merupakan strategi dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perancangan akhir pengumpulan data. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang variabel bebas dan variabel terikatnya diukur secara bersamaan dan dilakukan sesaat atau sekali Digunakan uji statistik uji statistik Chi-Square menggunakan Statistical Product and Solution Service (SPSS).
Hasil penelitian dari 59 responden didapatkan tingkat pengetahuan sebanyak 31 responden (57,41%) masuk dalam kriteria cukup, tingkat kecemasan 100% dalam kategori rendah, dan minat sebesar 25 responden (46,30%) dalam kategori rendah.
Analisis Data dilakukan uji statistik Chi-Square menggunakan Statistical Product and Solution Service (SPSS) untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang berskala nominal (Sugiyono, 2009). dengan derajat kemaknaan ditentukan α = 0,05 artinya jika hasil uji statistik menunjukkan p ≤ α maka ada hubungan antar Tingkat pengetahuan dan kecemasan tentang MKJP implant dan minat penggunaan MKJP implant pada WUS di wilayah Kerja Puskesmas Kumpai Batu Atas.
Tingkat Pengetahuan dan kecemasan tidak mempengaruhi minat Penggunaan metode Kontrasepsi pada Wanita usia subur.

Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Kecemasan, Minat, Implant