Paparan Kebisingan Pekerjaan Dan Keluhan Subjektif Non-Auditori Pada Pengrajin Batu Cobek Di Desa Wajak Kidul, Tulungagung

Pengrajin batu cobek melakukan kegiatan pemotongan batu secara rutin, sehingga meningkatkan paparan kebisingan dari mesin dan proses kerja di Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Intensitas paparan kebisingan yang tinggi dapat memicu masalah kese hatan, tidak hanya pada pendengaran namun juga keluhan kesehatan lain yang bersifat subjektif non auditory. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kebisingan pekerjaan terhadap keluhan subjektif non-auditory pada pengrajin batu cobek di Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Desain penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling sebanyak 70 orang. Pengukuran intensitas kebisingan menggunakan sound level meter. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 41 (58,6%) orang tidak memenuhi syarat kebisingan, dengan intensitas tertinggi melebihi nilai ambang batas yaitu 104,7 dBA. Sebanyak 35 (50%) mengalami keluhan komunikasi, 41 (58,6%) mengalami keluhan fisiologis dan 43 orang (61,4%) mengalami keluhan psikologis. Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh nilai P ≤ 0,000 pada gangguan komunikasi, p ≤ ɑ 0,000 pada gangguan fisiologis dan p ≤ ɑ 0,012 gangguan psikologis. Kesimpulan penelitian adalah adanya hubungan yang signifikan antara kebisingan pekerjaan terhadap keluhan subjektif non-auditory pada pengrajin batu cobek di Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.