Analisis Gangguan Perilaku Makan (Picky Eaters), Pengetahuan Orang Tua Orang Tua Tentang Gizi Dan Pola Asuh Gizi Dengan Status Gizi Anak Berkebutuhan Khusus Di SLB Dlanggu Kabupaten Mojokerto

Anak berkebutuhan khusus dituntut untuk dapat hidup mandiri,
beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang normal sehingga dapat melepaskan diri dari ketergantungan orang lain. Namun kurangnya perhatian dari orangtua sering menimbulkan perlakuan menyimpang pada anak. Perilaku picky eating merupakan masalah makan yang sering terjadi pada anak usia sekolah, umumnya anak sering memilih-milih makanan, serta menolak untuk mengonsumsi atau mencoba makanan baru yang belum familiar. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mempelajari keterkaitan/hubungan status gizi, pengetahuan gizi dan pola asuh orang tua dengan gangguan perilaku makan (picky eaters) pada anak berkebutuhan khusus di SLB di Mojokerto. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif. Populasinya adalah seluruh siswa/siswi Sekolah Luar Biasa di 3 sekolah di Mojokerto yaitu sebanyak 186 siswa/siswi. Sampel didapatkan dari sebagian siswa/siswi SLB di 3 sekolah di Mojokerto sejumlah 117 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis statistik yang digunakan adalah uji statistik regresi ordinal. Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan Maret – Desember 2019. Hasil dari penelitian ini, sebagian besar mengalami perilaku makan picky eater dalam kategori rendah yaitu sebanyak 95 responden (81,2%), ibu yang mempunyai pengetahuan cukup tentang gizi yaitu sebanyak 70 responden (59,8%), orang tua yang menerapkan pola asuh dominan instrumental feeding (IF) yaitu sebanyak 38 responden (32,5%), responden dengan status gizi normal yaitu sebanyak 54 responden (46,2%), Variabel picky eater dan variabel pengetahuan berpengaruh terhadap status gizi. Sedangkan variabel pola asuh gizi tidak berpengaruh terhadap status gizi di SLB di Mojokerto dan seluruh variabel yaitu picky eater (X1) pengetahuan tentang gizi (X2) dan pola asuh gizi (x3) mempunyai pengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap variabel status gizi (Y). Orang tua harus selalu meningkatkan pengetahuan tentang cara memilih, mengolah dan menyajikan makanan bergizi pada anak, karena makanan bergizi tidak harus mahal dan pihak sekolah harus meningkatkan peran sebagai pemberi edukasi tidak hanya pada anaknya saja tetapi pada orang tua tentang gizi. Seperti membuat grup diskusi media sosial yang diikuti oleh seluruh wali murid.