Analisis Kelengkapan Sarana Dan Kompetensi Tenaga Terhadap Pelaksanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Puskesmas Se-Kabupaten Tulungagung

Pelayanan kesehatan kerja adalah suatu upaya dalam pemberian perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi masyarakat pekerja, yang mempunyai tujuan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja, mencegah timbulnya gangguan kesehatan dan melindungi pekerja dari bahaya kesehatan serta menempatkan pekerja di lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerja. Tujuan penelitian adalah menganalisis kelengkapan sarana, kompetensi tenaga terhadap pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas Se-Kabupaten Tulungagung.
Desain yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional. Populasi adalah Puskesmas Se-Kabupaten Tulungagung. Besar sampel adalah 32 responden Puskesmas dengan menggunakan teknik Simple Random sampling. Variabel Independen penelitian adalah Sarana Prasarana dan Kompetensi Tenaga Kerja. variabel dependen adalah Pelaksanaan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kemudian data dianalisis menggunakan uji Regresi Linier dengan tingkat signifikansi α ≤ 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah Puskesmas memiliki sarana dan prasarana K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang lengkap sebanyak 23 responden Puskesmas (76,7%), lebih dari setengah Puskesmas memiliki Tenaga dengan Kompetensi K3 yang tidak terlatih sebanyak 23 Responden Puskesmas (76,7%). lebih dari setengah Puskesmas memiliki managemen keselamatan dan kesehatan kerja yang kurang sebanyak 19 responden Puskesmas (63,3%). Hasil uji statistik didapatkan bahwa tidak ada pengaruh antara Sarana prasarana K3 dan tenaga dengan managemen K3 (0,340). Hasil uji statistik diperoleh nilai Pseudo R square pada Nagelkerke sebesar 0,086, yang berarti sarana prasarana dan kompetensi dalam menjelaskan pelaksanaan MK3 sebesar 0,086 (8,6%) dan terdapat 91,4% faktor lain di luar model dalam pelaksanaan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (MK3). Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dapat dipengaruhi banyak faktor. Semua faktor pendukung dalam pelaksanaan managemen keselamatan dan kesehatan kerja harus sinergi agar tujuan keselamatan dan kesehatan kerja dapat dicapai optimal.