Analisa Faktor Determinan Stunting Pada Anak Usia 2-5 Tahun Di Wilayah Kerja Pustu Kedung Lengkong Puskesmas Dlanggu Kabupaten Mojokerto

Peningkatan layanan kesehatan sangatlah Permasalahan gizi yang masih menjadi tren saat ini adalah masalah stunting (pendek). Stunting (pendek) di Indonesia merupakan masalah yang kerap kali diabaikan karena dianggap tidak akan mempengaruhi masa depan anak. Sebagian besar masyarakat tidak mempermasalahkan lambatnya pertumbuhan tinggi badan anak saat balita. Selagi anak masih sehat dan lincah, stunting (pendek) bukanlah masalah yang perlu diatasi
Desain penelitian ini yaitu analitik dengan pendekatan crossectional. Variabel penelitian ini yaitu asupan makanan, riwayat penyakit infeks, ketersediaan pangan, dan pola asuh nutrisi sebagai variabel independen serta Kejadian stunting sebagai variabel dependen. Populasi penelitian yaitu Seluruh balita di Pustu Kedunglengkong sebanyak 397 balita usia 2-5 tahun. Sampel diambil dengan teknik random sampling sebanyak 101 responden. Data dikumpulkan dengan instrument kuesioner dan diolah dengan mengunakan editing, coding, scoring dan tabulating serta diuji dengan uji regresi logistic.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial atau sendiri – sendiri variabel independen dapat mempengaruhi terjadinya variabel dependen karena nilai signifikansi < 0,05. Variabel independen mempengaruhi secara serempak atau bersama dapat mempengaruhi kejadian stunting yang ditunjukkan dengan nilai overall percentage sebesar 78 yang artinya variabel independen dapat mempengaruhi kedua variabel sebesar 78%. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai wald yang paling tinggi adalah penyakit infeksi. Sehingga dapat dinyatakan penyakit infeksi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi terjadinya stunting. Karena anak yang sering mengalami penyakit infeksi maka akan menurunkan frekuensi makanan anak dan nutrisi tidak terserap secara optimal sehingga dapat menggangun pertumbuhan anak.