UJI AKTIVITAS SERUM FRAKSI ETIL ASETAT DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lam.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus

Jerawat (acne vulgaris) merupakan gangguan kulit yang sering terjadi dan salah satu penyebab utamanya adalah bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan serum dari fraksi etil asetat daun nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) serta mengevaluasi mutu fisik dan aktivitas antibakterinya. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%, kemudian dilakukan fraksinasi cair-cair untuk memperoleh fraksi etil asetat. Serum diformulasikan dalam tiga konsentrasi fraksi etil asetat (2,5%, 4%, dan 5%) dan diuji secara organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar, daya lekat, viskositas, stabilitas (cycling test), serta uji iritasi. Aktivitas antibakteri diuji menggunakan metode difusi sumuran terhadap Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus. Hasil menunjukkan seluruh formula memenuhi parameter mutu fisik dan tidak menyebabkan iritasi. Formula 1 dengan konsentrasi 2,5% menunjukkan zona hambat terbesar terhadap Staphylococcus epidermidis dengan rata-rata diameter 34,3 mm dan dikategorikan sebagai aktivitas antibakteri sangat kuat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa fraksi etil asetat daun nangka dapat diformulasikan menjadi serum yang stabil dan efektif sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis.