STUDI IN SILICO SENYAWA AKTIF TANAMAN SILYMARIN (Silybum marianum L.) TERHADAP INHIBITOR RESEPTOR CDK 6 (Cyclin-dependent kinase 6) SEBAGAI ANTI KANKER PAYUDARA

Menurut Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker adalah penyebab kematian paling umum di seluruh dunia dan kasusnya terus meningkat. Pada tahun 2022, jumlah kasus baru kanker mencapai 19,9 juta jiwa dan jumlah kematian akibat kanker mencapai 9,4 juta jiwa. Silybum marianum L. Juga dikenal (milk thistle) mengandung senyawa aktif seperti silymarin, apigenin, kaempferol, luteolin, dan quercetin yang berpotensi berfungsi sebagai antikanker. Penelitian ini menganalisis potensi senyawa aktif S. marianum sebagai inhibitor CDK6 (Cyclin-Dependent Kinase 6) melalui pendekatan in silico. Metode meliputi molecular docking menggunakan Protein Data Bank dan BIOVIA Discovery Studio terhadap reseptor CDK6 (PDB: 3NUP, 3NUX, 2EUF, 4EZ5, 8I0M, 5L2I, 5L2S, 4TTH). Hasil menunjukkan doxorubicin (senywa pembanding obat) memiliki afinitas tertinggi (-7,36 kcal/mol), diikuti apigenin (-6,29 kcal/mol), luteolin (-6,33 kcal/mol), quercetin (-6,19 kcal/mol), dan kaempferol (-6,03 kcal/mol). Analisis statistik (ANOVA) menunjukkan perbedaan signifikan antara doxorubicin dengan flavonoid (p < 0,05). Analisis interaksi molekuler mengungkap flavonoid berikatan dengan residu kritis CDK6 (VAL141, LEU166, ASP163) melalui ikatan hidrogen dan hidrofobik. Apigenin menunjukkan afinitas lebih tinggi daripada doxorubicin pada reseptor 5L2I (-7,5 kcal/mol dan -7,0 kcal/mol), mengindikasikan potensinya sebagai inhibitor alami CDK 6. Penelitian lanjutan (in vitro/in vivo) diperlukan untuk membuktikan keamanan dan efektivitasnya sebagai kandidat pengobatan antikanker payudara.