Analisis Penerapan Toss Tb Pada Apotek Di Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung

Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia, sehingga program TOSS TB (Temukan, Obati Sampai Sembuh) menjadi strategi penting untuk eliminasi. Apotek memiliki peran strategis karena aksesibilitasnya yang tinggi bagi masyarakat, namun efektivitasnya dalam program ini belum banyak dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan program TOSS TB di apotek wilayah Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung, dengan mengkaji persepsi, tingkat pengetahuan, serta kendala yang dihadapi oleh apoteker dan tenaga kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (crosssectional) dengan metode campuran (kualitatif dan kuantitatif). Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara mendalam terhadap 20 responden yang terdiri dari apoteker dan tenaga kesehatan puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (65%) memiliki persepsi positif terhadap implementasi TOSS TB di apotek. Tingkat pengetahuan teoritis apoteker tergolong tinggi (R² = 0,891), namun terdapat kendala signifikan di lapangan. Kendala utama yang teridentifikasi adalah keterbatasan sumber daya (SDM terlatih dan fasilitas diagnostik), lemahnya sistem koordinasi dan pelaporan, serta tantangan eksternal seperti stigma di masyarakat dan rendahnya kepatuhan pasien. Disimpulkan bahwa apotek memiliki potensi besar untuk mendukung program TOSS TB, namun optimalisasi perannya memerlukan dukungan sistemik untuk mengatasi hambatan infrastruktur, peningkatan kapasitas SDM, dan penguatan mekanisme koordinasi.