Hubungan Mutu Pelayanan Dan Faktor Demografi Dengan Kepuasan Pasien Di Poli Umum Puskesmas Manguharjo Kota Madiun

Latar Belakang: Puskesmas Manguharjo merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang telah terakreditasi paripurna dan berperan penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Namun, meskipun memiliki standar pelayanan yang baik, terdapat keluhan pasien mengenai waktu tunggu yang lama, keterbatasan layanan, serta aksesibilitas terhadap rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi bagaimana mutu pelayanan dan faktor demografi pasien berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien, sehingga dapat memberikan rekomendasi untuk peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas Manguharjo. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara mutu pelayanan dengan kepuasan pasien di Poli Umum Puskesmas Manguharjo Kota Madiun. Selain itu, penelitian ini juga mengevaluasi pengaruh faktor demografi, seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan terhadap kepuasan pasien. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei analitik cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 91 responden yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang mencakup aspek mutu pelayanan berdasarkan lima dimensi SERVQUAL (Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy). Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antara variabel mutu pelayanan dan faktor demografi dengan kepuasan pasien. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara mutu pelayanan dengan kepuasan pasien dengan koefisien korelasi sebesar 0,308 (p = 0,003), yang tergolong dalam kategori hubungan cukup. Faktor demografi juga memiliki hubungan dengan kepuasan pasien, meskipun lebih lemah, dengan koefisien korelasi 0,258 (p = 0,013). Secara umum, mayoritas pasien menyatakan puas terhadap layanan kesehatan, terutama dalam aspek keramahan tenaga medis dan kecepatan pelayanan. Namun, beberapa aspek seperti komunikasi dalam menjelaskan penyakit dan kebersihan fasilitas masih perlu ditingkatkan. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa mutu pelayanan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Manguharjo, sementara faktor demografi juga turut berkontribusi meskipun dalam skala lebih kecil. Oleh karena itu, peningkatan komunikasi tenaga medis, pengelolaan fasilitas kesehatan yang lebih baik, serta penyederhanaan proses pelayanan dapat menjadi strategi untuk meningkatkan kepuasan pasien secara keseluruhan.