Analisis Perbandingan Uji Kelayakan Lead Apron Menggunakan Modalitas Computed Radiography Dan Digital Radiography Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Daerah Nganjuk

Keselamatan radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi pasien, pekerja, anggota masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi, maka terkait hal tersebut diperlukan tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi yang merusak akibat paparan radiasi yang disebut dengan proteksi radiasi. Salah satu peralatan proteksi radiasi yang digunakan untuk memberikan perlindungan dari paparan radiasi untuk menjamin keselamatan kerja dari potensial bahaya radiasi pengion adalah lead apron. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa perbedaan hasil uji kelayakan lead apron menggunakan modalitas computed radiography dan digital radiography, yang ada di Instalasi Radilogi Rumah Sakit Daerah Nganjuk. Penelitian ini dilakukan supaya lead apron benar–benar dapat melindungi pekerja atau keluarga pasien dari bahaya radiasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitaif dengan melakukan metode observasi dan eksperimental. Lead apron yang dilakukan uji kelayakan ada enam lead apron dari total 14 lead apron yang ada di Rumah Sakit Daerah Nganjuk, dengan faktor eksposi kV 70, mAs 20 dan FFD 100 cm. Hasil penelitian uji kelayakan lead apron yang telah dilakukan menggunakan modalitas computed radiography dan digital radiography bahwa terdapat 1 lead apron yang tidak layak karena kerusakan melebihi batas minimum yang ditetapkan dan terdapat perbedaan antara hasil uji kelayakan lead apron menggunakan modalitas digital radiography dan computed radiography, dan untuk uji kelayakan lead apron, dalam melihat keretakan, lipatan dan robekan, lebih terlihat jelas menggunakan modalitas digital radiography dibandingkan dengan modalitas computed radiography.