Pengaruh Stres Kerja, Kepuasan Kerja Dan Manajemen Suport Sistem Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Di RSUD Torabelo Kab. Sigi

Kinerja perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan merupakan salah satu aspek penting yang menjadi tolak ukur keberhasilan suatu pelayanan yang berkualitas. Pelayanan keperawatan yang berkualitas terkait dengan stres kerja, kepuasan kerja, dan manajemen support sistem. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja perawat ditinjau dari stres kerja, kepuasan kerja, dan manajemen support sistem. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan propotional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 123 perawat di ruang rawat inap di RSUD Torabelo Kab. Sigi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan teknik statistic analisis linear berganda. Variabel dalam penelitian ini variabel independent adalah stres kerja, kepuasan kerja, dan manajemen support sistem.dan variabel dependent adalah kinerja. Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh stres kerja terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Torabelo kab. Sigi menunjukan bahwa dari 123 responden dengan kategori stres kerja berat 69 responden (56%), dengan kategori stres kerja sedang 31 responden (25,1%), dan kategori stres kerja ringan 23 responden (18%). Berdasarkan hasil uji SPSS di peroleh nilai p-value = 0,04 < 0,05 yang artinya ada hubungan antara stres kerja dengan kinerja perawat. Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Torabelo kab. Sigi menunjukan bahwa dari 123 responden dengan kepuasan kerja kategori baik 34 responden (27,6%), dengan kepuasan kerja kategori sedang 65 responden (52,2%), dan kepuasan kerja kategori cukup 24 responden (19,5%). Berdasarkan hasil uji SPSS di peroleh nilai p-value = 0,03 < 0,05 yang artinya ada hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja perawat. Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh manajemen support sistem terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Torabelo kab. Sigi menunjukan bahwa dari 123 responden dengan manajemen support sistem kategori cepat 53 responden (43,1%), dengan manajemen support sistem kategori lambat 39 responden (31,7%), dan manajemen support sistem kategori putus-putus 31 responden (25,2%). Berdasarkan hasil uji SPSS di peroleh nilai p-value = 0,180 < 0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara manajemen support sistem dengan kinerja perawat. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa hipotesis kerja (Ha) ditolak, Hal ini membuktikan tidak adanya hubungan antara manajemen support sistem