Pengaruh Health Coaching Berbasis Social Cognitive Theory Terhadap Self-Efficacy Dan Perilaku Pencegahan Penularan Pada Pasien Tuberculosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Lingat Kecamatan Selaru Kabupaten Kepulauan Tanimbar

Tuberculosis paru merupakan penyakit menular yang dapat dicegah dengan tindakan yang tepat. Namun, banyak pasien menunjukkan tingkat self-efficacy yang rendah, yang berujung pada kurangnya motivasi untuk mengikuti pengobatan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan. Menganalisis Pengaruh Health Coaching berbasis Social Cognitive Theory terhadap Self-efficacy dan Perilaku Pencegahan Penularan pada Pasien Tuberculosis Paru. Metode penelitian ini kuantitatif yang menggunakan desain penelitian quasy experiment dengan pendekatan pretest - posttest control group design. Populasi seluruh pasien Tuberculosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Lingat Kecamatan Selaru Kabupaten Kepulauan Tanimbar sebanyak 49 orang. Besar sampel 34 responden. Teknik sampling adalah purposive sampling. Adapun variabel independen penelitian yaitu Health Coaching berbasis Social Cognitive Theory dan variabel dependen yaitu Self-efficacy dan Perilaku Pencegahan Penularan. Hasil analisis menggunakan uji wilcoxon didapatkan p=0,000 Self-efficacy dan p=0,001 Perilaku Pencegahan Penularan yang berarti bahwa ada Pengaruh Health Coaching berbasis Social Cognitive Theory terhadap Self-efficacy dan Perilaku Pencegahan Penularan pada Pasien Tuberculosis Paru. Health Coaching berbasis Social Cognitive efektif meningkatkan Self-efficacy dan Perilaku Pencegahan Penularan pada Pasien Tuberculosis Paru. Intervensi Health Coaching berbasis Social Cognitive ini sangat mudah diberikan, sebagai intervensi keperawatan di wilayah kerja.