HUBUNGAN PERILAKU PENANGANAN AWAL IBU DIARE DENGAN DERAJAT DEHIDRASI PADA BALITA DI PUSKESMAS KAIMANA

Latar Belakang : Diare merupakan salah satu kondisi dimana seseorang mengalami buang air besar dengan konsistensi yang cair atau lembek. Dimana, peningkatan pengeluaran tinja lebih cair dari biasanya terjadi sedikitnya 3 kali dalam 24 jam. Oleh karena itu, pencegahan diare sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya dehidrasi yang lebih sering terjadi pada anak balita dibandingkan orang dewasa.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan perilaku penanganan awal diare dengan derajat dehidrasi pada balita di Puskesmas Kaimana
Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif Analitik dengan tipe penelitian kuantitatif. Populasi terdiri dari seluruh anak usia 0-59 bulan yang terkena diare di Puskesmas Kaimana dari bulan januari-juni 2024 sebanyak 110 kasus. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling dimana balita yang dijumpai oleh peneliti sebanyak 35 orang.
Hasil : Hasil analisis menggunakan uji Spearman Rank’s didapatkan hasil p=0,043 lebih kecil dari 0,05 atau 0,043 < 0,05 yang berarti ada hubungan perilaku penanganan awal diare dengan derajat dehidrasi pada balita di Puskesmas Kaimana. Terdapat juga hasil korelasi nilai negative pada kedua variabel yang dianalisis
berada pada nilai -.344 yang berarti jika penanganan orangtua terhadap balita diare baik, maka derajat dehidrasinya akan ringan atau tanpa dehidrasi dan begitu juga sebaliknya,jika penanganan diare pada balita kurang baik maka derajat dehidrasi akan meningkat atau berat.

Kesimpulan : Ada hubungan perilaku penanganan awal diare dengan derajat dehidrasi pada balita di Puskesmas Kaimana

Kata Kunci : Penanganan Awal Diare, Derajat Dehidrasi