Pengaruh Air Rebusan Daun Beluntas Dan Kunyit Terhadap Keputihan Pada Remaja Karang Taruna Di Kelurahan Ringinanom Kecamatan Kota Kota Kediri

Keputihan merupakan cairan yang keluar dari genetalia wanita berwarna jernih sampai putih, berlangsung sampai 6 hari dan warna tidak mencolok. Keadaan ini bisa berubah patologis sehingga menjadi penyakit infeksi pada genital jika tidak ditangani pada tahap awal. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh pemberian air rebusan daun beluntas dan kunyit terhadap kejadian keputihan pada remaja. Rancangan penelitin menggunakan pre eksperimental dengan pendekatan one grou pre test post test design. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pemberian air rebusan daun beluntas dan kunyit, sedangkan variabel terikatnya yaitu kejadian keputihan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja Karang Taruna Kelurahan Ringinanom Kota Kediri, sampel 30 responden dengan teknik purposive sampling. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan perlakuan hampir
seluruh responden (86,7%) mengalami keputihan sedang dan setelah diberikan perlakuan sebagian besar responden (53,3%) mengalami keputihan yang ringan/normal. Berdasarkan analisis data menggunakan uji wilcoxon untuk menganalisis diperoleh nilai sig (2-tailed) atau pvalue = 0,000 dan taraf kesalahan atau  = 0,05, jadi p <, 0,000 < 0,05 sehingga H1 diterima, artinya ada pengaruh pemberian air rebusan daun beluntas dan kunyit terhadap kejadian keputihan pada remaja karang taruna di Kelurahan Ringinanom Kota Kediri. Selian pemberian rebusan air beluntas dan kunyit juga diperlukan peningkatan wawasan remaja dalam hal personal hygiene, hal tersebut dikarenakan jika pemberian air rebusan daun beluntas dan kunyit saja akan kurang efektif tanpa peningkatan perilaku personal hygiene remaja.