PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN EKSTRAK IKAN GABUS DAN TELUR PUYUH TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM GRADE 2 PADA IBU POST PARTUM DI RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN

Robekan perineum dapat terjadi secara spontan dan akibat tindakan episiotomi yang bertujuan untuk memperlebar jalan lahir. Apabila perawatan luka perineum tidak dilakukan dengan baik maka akan menimbulkan infeksi dikemudian hari. Beberapa studi di Indonesia dan negara lain menunjukkan bahwa faktor nutrisi, khususnya konsumsi ikan gabus (Channa striata) yang kaya akan albumin, berperan penting dalam mempercepat proses penyembuhan luka. Peran ekstrak ikan gabus dapat mempercepat penyembuhan luka dalam 8 hari pertama. Telur puyuh memiliki kandungan protein yang bermanfaat sebagai zat pembangun dalam tubuh. Kandungan yang terdapat dalam putih telur ayam berupa protein, vitamin A, D, E, K, B2, B5, B9 dan juga B12. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas ekstrak ikan gabus dan telur puyuh terhadap penyembuhan luka perineum grade 2 pada ibu post partum di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Metode penelitian ini menggunakan pra eksperimen dengan rancangan static group comparison. Jumlah populasi 64 ibu post partum, dengan tekhnik purpossive sampling didapatkan sampel 30 yang dibagi menjadi 2 kelompok. Hasil penelitian menunjukkan kelompok ekstrak ikan gabus 73,3% responden dan kelompok telur puyuh 60% responden memiliki penyembuhan luka yang baik. Analysis hasil menggunakan uji Mann-Whitney U, didapatkan nilai p=0,050 yang berarti ada perbedaan efektifitas pemberian ekstrak ikan gabus dan telur puyuh terhadap penyembuhan luka perineum grade 2 pad ibu post partum. Diharapkan dengan konsumsi ekstrak ikan gabus dan telur puyuh dapat menjadi alternatif bahan pangan lain untuk penyembuhan luka perineum grade 2 sesuai dengan kebutuhan.

Kata Kunci : Ekstrak Ikan Gabus, Luka Perineum, Telur Puyuh